6 hal tentang belimbing yang harus kamu tahu

Buah belimbing cukup populer di Indonesia. Berikut ini 6 hal menarik tentang belimbing yang harus kamu tahu.
Bagikan:
6 hal tentang belimbing yang harus kamu tahu

Belimbing (Averrhoa carambola) merupakan salah satu jenis buah yang cukup populer di Indonesia. Tampilannya yang indah terutama saat matang sangat menggugah selera.

Walaupun dari segi rasa bisa dibilang sangat biasa dan tidak spesial sama sekali. Bahkan beberapa orang merasa bahwa rasanya aneh dan tidak enak sama sekali.

Kulit buahnya cukup keras dan kaku, sedangkan dagingya padat dan memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Rasanya sedikit manis dan kecut dengan bau yang khas.

Buah ini mungkin agak sulit ditemukan di pasar-pasar tradisional namun bisa ditemukan dengan mudah di beberapa supermarket terutama supermarket buah.

1. Mempunyai dua jenis

Buah belimbing memiliki 2 jenis. Yang pertama belimbing atau kadang disebut belimbing manis. Buahnya cukup besar dengan bentuk menyerupai bintang. Karena bentuknya inilah buah ini disebut star-fruit dalam bahasa Inggris.

Yang kedua adalah belimbing Wuluh atau belimbing sayur. Meski sama-sama belimbing, namun belimbing wuluh sangat berbeda dengan belimbing manis.

Belimbing wuluh bentuknya lebih kecil dengan kulit yang lebih lunak. Rasanya pun sangat-sangat masam atau kecut sehingga tidak bisa dimakan begitu saja.

Apalagi saat belimbing ini sudah ranum, rasa kecutnya bisa berkali-kali lipat. Karena rasa kecutnya, belimbing wuluh ini biasanya dijadikan sebagai tambahan sayuran untuk memberi rasa segar.

2. Berasal dari Asia Tenggara

Pohon belimbing bisa ditemukan di hampir seluruh kawasan negara Sri Lanka dan negara-negara Asia Tenggara. Pohon ini juga bisa ditemukan di wilayah India dan negara-negara anak benua India.

Para peneliti meyakini bahwa belimbing berasal dari kawasan Asia Tenggara yang kemudian dibawa oleh para pedagang-pedagang austronesia bersama dengan buah lain seperti langsat dan kecapi menuju ke anak benua India.

3. Digunakan sebagai obat

Belimbing cukup sering ditemukan dalam Pengobatan Tradisional Cina dan pengobatan Ayurveda, yang berasal dari akar pengobatan tradisional India. Buahnya dapat membantu proses penerangan air yang tidak diinginkan dalam tubuh.

Buah belimbing dipercaya dapat membantu mengatasi demam, batuk, radang kulit, diare, dan penyakit kuning. Akar dan daun pohon belimbing sering digunakan sebagai pengobatan infeksi kurap, cacar air, dan sakit kepala.

Belimbing juga digunakan sebagai pencegah gangguan kardiovaskular dan beberapa jenis kanker karena mengandung unsur-unsur tertentu yang mencegah berkembangnya penyakit tersebut.

4. Kaya akan nutrisi

Itu penuh dengan hal-hal baik! Belimbing wuluh mengandung vitamin B2, B6, B9, dan vitamin C. Buah ini juga mengandung mineral seperti seng, besi, fosfor, dan kalium.

Selain itu, kamu bisa menemukan magnesium, potasium, folat, protein, dan serat semuanya diperas ke dalam buah yang lucu.

Dari satu buah belimbing berukuran sedang dengan berat sekitar 3,21 ons (91 gram), terdapat sekitar 28-30 kalori per buah, sehingga sangat menyehatkan.

5. Bisa berbahaya untuk sebagian orang

Bagi kebanyakan orang, makan buah belimbing tidak apa-apa, tetapi bagi sebagian orang, itu bisa berbahaya.

Disarankan bagi siapa saja yang menderita gangguan ginjal seperti penyakit ginjal sebaiknya menghindari buah.

Ini karena buah belimbing mengandung asam oksalat yang dapat menyebabkan batu ginjal. Jus yang terbuat dari belimbing lebih berbahaya karena konsentrasi asamnya yang lebih tinggi. 

Buah ini juga mengandung neurotoksin yang, meskipun dapat dicerna oleh orang sehat, tidak dapat dicerna oleh seseorang dengan penyakit ginjal dan, sebagai akibatnya, tetap berada di dalam tubuh dan menyebabkan penyakit serius.

Sedikitnya 3,52 ons (100ml) jus belimbing dapat membunuh seseorang yang menderita masalah ginjal.

Kasus ini juga dikenal sebagai keracunan belimbing, yang dapat menunjukkan gejala berikut; cegukan, kebingungan mental, kejang, dan dalam beberapa kasus, kematian.

6. Tidak boleh dikonsumsi dengan obat

Umumnya, kita dianjurkan untuk makan buah dan sayuran ketika kita sakit karena mereka penuh dengan sifat sehat yang baik yang akan membantu kita kembali sehat.

Buah belimbing, bagaimanapun, sebaiknya dihindari saat sedang minum obat. Hal ini dikarenakan buah belimbing mengandung aktivitas dari enzim CYP3A4, yang dapat mempengaruhi metabolisme yang bisa mempengaruhi pemecahan obat yang dikonsumsi.

Lebih aman untuk menghindari memakannya karena kemungkinan besar akan membuat sakit menjadi lebih parah.

Itulah 6 hal yang perlu kamu tahu tentang buah belimbing. Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Pencarian
Menu
Daftar Baca
To Top

Daftar Bacaanmu

Hapus Semuanya
Tutup
chevronup chevrondown Home Icon