Daftar Kesultanan Islam yang ada - pernah ada di Asia Tenggara

Sultan berasal dari bahasa Arab yang berarti raja (سلطان, sulthaanun, wanita: Sultanah), dan kesultanan berarti kerajaan. Istilah sultan sendiri merujuk pada raja muslim. Berbeda dengan istlilah khalifa yang merujuk pada pemimpin umat islam di seluruh dunia, sultan memiliki kekuasaan terbatas pada negara tertentu saja

Pada masa kejayaan Islam, ada banyak sekali kesultanan yang berdiri di berbagai negara, membentang dari benua Asia ke Eropa. Kesultanan-kesultanan tersebut memegang perananan penting dalam menyebarkan islam ke seluruh dunia.

Khusus di negara-negara Asia Tenggara, ada banyak kesultanan Islam yang berdiri terutama negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina dan Brnei Darussalam yang mendapat pengaruh islam langsung. Berikut ini SN bagikan daftar kesultan yang terdapat pada negara-negara yang tersebutkan di atas.

Brunei Darussalam

• Kekaisaran Brunei

Malaysia

• Kesultanan Joh
• Kesultanan Kelantan
• Kesultanan Terengganu
• Kesultanan Perlis
• Kesultanan Kedah
• Kesultanan Pahang
• Kesultanan Perak
• Kesultanan Negeri Sembilan
• Kesultanan Selangor

Filipina 

• Kesultanan Maguindanau
• Kesultanan Sulu

Indonesia

• Kesultanan yogyakarta
• Kesultanan Aceh
• Kesultanan Deli
• Kesultanan Siak Sri Indrapura
• Kesultanan Riau
• Kesultanan Indragiri
• Kesultanan Jambi
• Kesultanan Palembang Darussalam
• Kesultanan Banten
• Kesultanan Cirebon
• Kesultanan Demak
• Kesultanan Surakarta
• Kesultanan Mataram
• Kesultanan Pontianak
• Kesultanan Banjarmasin
• Kesultanan Kutai
• Kesultanan Bulungan
• Kesultanan Gowa
• Kesultanan Ternate
• Kesultanan Tidore
• Kesultanan Bacan
• Kesultanan Jailolo
• Kesultanan Buton

Dari daftar di atas Indonesia yang memiliki daftar kesultanan Islam terbanyak. Sebagian masih eksis dan sebagian lainnya hilang melebur dalam balutan NKRI. Kesultanan yang masih ada sampai sekarang antara lain: Kesultanan Cirebon, Kesultanan yogyakara, Kesultanan Surakarta, Kesultanan Ternate, Kesultanan Kanoman (pecahan Kesultanan Cirebon).

Namun walaupun kesultanan tersebut masih ada secara fisik, dari wilayah, bangunan, budaya, dan struktur monarki pemerintahan, namun tidak berdaulat lagi karena bergabung dengan NKRI.